The Life Wisdom of Coffee

27 01 2010

Sebagai seseorang yang mengkonsumsi kopi secara teratur, kita tentu akan merasa kehilangan atau merasa ada yang kurang apabila tak meneguk barang secangkir ada dua cangkir kopi dalam sehari. Demikian halnya saya, walaupun selalu mengalami overwhelming joy due to coffee effect, but still, can’t live without consuming this to-die-for-beverage at least a cup for a day. Bahkan saya mempunyai semboyan a prayer over a cup of coffee to start a brand new day. A prayer makes me believe that there shall be an unseen hand that helps me to endure in facing my daily challenges and a cup of coffee helps me to bring a positive atmosphere in my environment.

Saat iseng mebongkar lemari buku, saya menemukan sebuah harta karun kecil, FILOSOFI KOPI. Sebuah buku kumpulan cerpen dari salah satu penulis favorit saya, Dewi Lestari Simangunsong-akrab dipanggil Dee-yang saya beli pada 6 Mei 2006.

Dari buku ini saya baru tahu kalau ternyata kopi bukan minuman biasa. Ada makna dalam setiap jenis minuman kopi yang kita teguk. Tidak banyak jenis kopi beserta filosofinya yang dibahas di buku ini tapi tetap menarik untuk disimak satu persatu. Mari kita kaji satu persatu, siapa tahu ada kopi favoritmu disana.

1. Cappucino
Mencerminkan pribadi penyuka kelembutan dan keindahan sehingga cenderung diindetikan sebagai kopi paling genit. Kopi ini membutuhkan standar penampilan yang tinggi dan tidak boleh kelihatan sembarangan, kalau bisa terlihat seindah mungkin. Seorang penikmat Cappucino pasti akan memandangi penampilan yang terlihat di cangkirnya sebelum mencicip. Kalau dari pertama sudah kelihatan acak-acak dan tak terkonsep, bisa-bisa mereka nggak mau minum. Buih-buih yang dibentuk oleh barista sedemikian rupa menjadikan cappucinno memiliki nilai seni yang tinggi sebagai minuman.
Awal perkenalan saya dengan kopi diawali dengan mencicipi Cappucino. Rasa kopi yang moderat berbaur dengan rasa manis dan pahit kopi yang samar langsung membuat saya jatuh cinta pada kopi genit ini.

2. Kopi Tubruk
Lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam. Kopi tubruk tidak peduli penampilan, kasar, membuatnya juga sangat cepat. Seolah-olah tidak membutuhkan skill khusus. Tapi, tunggu saja sampai kita mencium aromanya.
Kedahsayatan kopi tubruk terletak pada temperatur, tekanan, dan urutan langkah pembuatan yang tepat. Semua itu akan sia-sia kalau kita kehilangan tujuan sebenarnya: aroma.
Ini adalah jebis kopi yang saya konsumsi sehari-hari. Rasanya mantap dan benar-benar membuat segar karena tonjokan kafein yang pas kena di pembuluh-pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak menjadi lebih lancar.

3. Ben’s Perfecto
Lahir dari tantangan seorang pengusaha muda nan sukses tiada tara pada Ben, pemilik Filosofofi kopi. Semua kopi yang ada dalam daftar kafe itu dianggap belum mampu mewakili kesuksesan sebagai wujud kesempurnaan hidup. Tidak ingin dianggap sebagai barista yang gagal, ben mulai melakukan eksperimen seusai jam buka kafe. Meja bartender tempat singgasananya pun diubah menjadi layaknya sebuah laboratorium kimia lengkap dengan gelas-gelas ukur, tabung-tabung reaksi, timbangan dan sendok takar.
Kerja keras yang tak sia-sia karena lahirlah sebuah ramuan kopi dimana saat seseorang meminumnya akan tersihir dalam klimaks kenikmatan tertinggi. Sebuah rasa sempurna yang membuat semua orang mengakui bahwa sukses adalah wujud kesempurnaan hidup.

4. Kopi Tiwus
Tumbuh di tempat yang tidak ideal ditanami kopi namun menghasilkan rasa yang membuat ben’s perfecto tidaklah lebih dari kopi biasa. Ditanam dengan kuantitas yang kecil tapi hasilnya sangat berlimpah ruah ketika dipanen. Dengan lima ribu rupiah, sebakul penuh kopi ini bisa dibawa pulang untuk konsumsi selama berbulan-bulan.

Banyak sekali yang suka kopi ndeso ini. Ada yang bilang bikin seger, bikin tentrem, bikin sabar, bikin tenang, bikin tenang, bikin kangen. Kopi ndeso dengan citarasa yang hakiki inilah titik balik bagi hidup Ben, seorang barista yang mengira kopi terbaik dunia telah lahir dari hasil pemikirannya . Sukses yang diraih ternyata tak lebih dari sebuah pemuas ego untuk kesempurnaan palsu. Rupanya kopi tiwus berhasil membuat dia kembali berpijak pada bumi ini. Bahwa diatas langit masih ada langit. Tak ada manusia atau hal yang sempurna di kolong langit ini selain dari Tuhan pencipta alam semesta.
Kopi tiwus telah membuat dia sadar bahwa walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya.

Kita harus ingat, sesempurna apa pun kopi yang kita buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak dapat disembunyikan. Dan disanalah kehebatan kopi tiwus…memberikan sisi pahit yang membuat kita melangkah mundur, dan berpikir bahwa uang puluhan juta sekalipun tidak akan mampu mmbeli kesempurnaan hidup. Kesempurnaan memang palsu. Mencintai apa adanya lebih nikmat daripada menuntut sebuah kesempurnaan.

Nabi Sulaiman-orang terkaya dan paling bijaksana di muka bumi ini-pernah berkata bahwa ambisi manusia tidaklah lebih dari sebuah usaha menjaring matahari . percuma saja mengumpulkan harta paling banyak di dunia ini kalau tidak pernah ingat sang pencipta.

Ehm….saya pun sebagai orang muda tak memungkiri bahwa ingin sekali menikmati hal-hal yang terbaik dalam hidup ini. Melalui tulisan ini, saya tidak ingin memberikan khotbah kebijaksanaan hanya untuk sekedar sharing sebagai sesama pecinta dan penikmat kopi. Tuhan menciptakan minuman eksotis ini bukan hanya untuk menaikkan prestise kita sebagai manusia tetapi juga sebagai pengingat bahwa sepahit apapun hidup, akan selalu hal-hal menarik yang terlalu sayang untuk dibiarkan berlalu begitu saja tanpa pernah menarik suatu pelajaran berharga darinya. Tentu saja, akan semakin membuat kita mencintai (dan mengkonsumsi) dengan sepenuh hati dan bijaksana.

So, setelah membaca tulisan ini, mari kita menikmati kopi favorit kita masing-masing sambil mengucap syukur padaNya.





Bakso Bakar Pak Man, pelopor bakso bakar di kota Malang

24 01 2010

Kota Malang tidak hanya dikenal dengan hawa sejuk dan panorama indah gunung-gunung yang mengelilinginya tetapi juga menjadi gudang makanan nikmat. Di kota yang dijuluki paris van java-nya jawa timur ini memiliki beberapa kuliner khas yang menjadi andalan, seperti: pecel kawi, cwie mie dan bakso.

Khusus untuk bakso, pastinya semua orang sudah mengenal kelezatan Bakso Malang. Seiring dengan berjalannya waktu, menu – menu hidangan baksopun mempunyai variasi-variasi yang tentunya tidak kalah enaknya dengan bakso biasa.

Salah satu hidangan menu bakso yang telah berhasil mencuri hati para wisatawan adalah bakso bakar. Nah, kali ini saya ingin memperkenalkan depot bakso bakar Pak Man, pencetus ide bakso bakso bakar di kota Malang. Di depot yang terletak di jalan Diponegoro 19 Malang, kita bisa memilih bakso bakar kasar maupun halus, per biji hargaya Rp 1.500,-. Varian bakso halus dan kasar yang versi rebus juga tersedia beserta dengan tahu gorengnya. Setiap pelanggan bebas mengambil mie putih, tahu, bakso rebus dan kuah sesuai selera. Tak ketinggalan juga, ditambahkan rajangan daun seledri dan bawang goreng sebagai taburan diatas racikan bakso kita.

Di depan depot bakso bakar pak man, Jl. Diponegoro 19 Malang

Depot tampak depan

proses pembakaran bakso

Kuah baksonya yang sedap karena keaslian kaldu menjadi daya tarik utama depot ini. Ditunjang dengan bumbu yang benar-benar meresap ke bakso bakarnya, menjadikan bakso bakar pak Man digandrungi oleh setiap seleb ibu kota yang kebetulan singgah di kota arema ini.

bakso bakar siap santap, lengkap dengan kuah kaldu yang mantap

bakso bakar berlumuran bumbu yang merasuk hingga ke dagingnya

Jangan lupa untuk membubuhkan sedikit sambal ke kuah panasnya, ingat! Cukup sedikit saja karena sudah mampu membuat lidah mabuk kepayang karena kelezatan dan tentunya karena pedasnya. “rasane koyok ditapuki sambel yo, pedes tapi nagih” (rasanya seperti ditampar sambel yo) tutur teman saya yang kebetulan ikutan makan siang bersama. Untuk minuman, depot ini hanya menyediakan minuman teh botolan dan softdrink.

The yummiest bakso bakar in the world

Dengan segudang kelezatan yang ditawarkan, rasanya tidak berlebihan apabila banyak orang mengatakan kalau kunjungan ke kota Malang tak akan lengkap bila melewatkan bakso bakar Pak Man.

Silahkan mencoba dan buktikan kalau kisah saya ini bukanlah omong kosong biasa.





Stand Out in The Crowd: which one do you prefer, being unique or pretty/handsome?

24 01 2010

Benarkah untuk menjadi pesohor itu hanya untuk mereka yang dianugrahi paras rupawan? Mungkin itu dulu, bagaimana dengan sekarang? Sepertinya keberuntungan di dunia bisnis hiburan masih berpihak kepada mereka yang memang dianugrahi kesempurnaan ragawi. Tapi, benarkah hukum itu masih terus berlangsung sampai sekarang? Mari kita lihat fenomena apa yang sedang terjadi di dunia hiburan tanah air kita ini.

Suatu malam, saat saya sedang pilih-pilih channel yang menyajikan acara layak tonton, secara tak sengaja saya menemukan acara talk show “Just Alvin” yang ditayangkan di Metro TV. Bintang tamunya cukup menarik karena menghadirkan Nycta Gina, si Jeng kelin dan Miss Lebay 2009 a.k.a Fitri Tropica. Saya pemuja 2 komedian perempuan yang dalam setiap aksi panggungnya selalu mengharu biru perasaan saya, mulai dari lucu, sebel sampe pengen nabok!

Mungkin selama ini, pemirsa menilai mereka adalah sosok yang sukses dan sempurna. Di usia belia, mereka mampu meraih kekayaan sekaligus popularitas yang didukung oleh kesempurnaan ragawi.
Namun tahukah kamu? Ternyata semasa remaja, si Jeng Kelin adalah sosok remaja yang minder karena suara cemprengnya yang bisa bikin orang-orang disekitarnya merasa pekak karena desibel yang tinggi hehehe. Tapi coba lihat apa yang terjadi sekarang, justru suara cemprengnya itu adalah modal untuk meraih popularitasnya saat ini.

Begitu juga dengan Fitri Tropika yang memang sejak kecil dikenal memilki kepribadian “drama queen” yang akut. Sempat dijauhi oleh teman-teman adalah resiko yang harus dihadapi oleh miss Lebay yang selalu ceria ini. Namun kelebayan fitrilah yang akhirnya mengantarkanya untuk mengecap sukses dan popularitas di jagad hiburan Indonesia.

Sedikit berbeda dengan dua bintang tamu yang lain, Rina Sinden Opera Van java memang sudah dianugrahi paras cantik dan suara yang merdu sejak lahir. Berbagai kontes lagu dan lomba mirip Nike Ardilla sudah sering diikuti dan menjadi juara. Tapi tampaknya bukan itu yang membuat Rina berhasil mencuri perhatian di kancah hiburan. Dengan memadukan ketrampilan menyanyi yang mumpuni dan hobi melawak, jadilah rina sebagai sosok sinden genit dengan suara merdu merayu sekaligus mengocok perut pemirsa dengan humor-humor segarnya. Rupanya, Rina sudah menemukan formula ampuh bahwa dengan memadukan kemampuan bernyanyi dan melawak adalah senjata ampuh untuk sukses di dunia hiburan.

Dari semua tokoh yang ditampilkan diatas, masih kamu berpikiran bahwa sukses di dunia hiburan hanya milik mereka yang cantik/ganteng saja?

Manusia dihadirkan di dunia ini sebagai ciptaanNya yang sempurna, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya tanpa kemampuan untuk memilih, hanya bisa menerima apa adanya. Apabila kamu termasuk sosok yang suka meratapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam hidupmu, ada baiknya kamu merenungi sejenak dan mulai mengubah cara berpikirmu bahwa setiap kekurangan yang dititipkan Tuhan sebenernya adalah kelebihanmu juga.

Siapa yang pernah menyangka bahwa Tukul Arwana, sosok ndeso, pendidikan formal juga ala kadarnya, wajahpun jauh dari tampan namun mampu meraih sukses sebagai presenter di sebuah acara yang kontroversial dengan jumlah penggemar dari segala lapisan masyarakat tanah air. Kemampuan berbicara bahasa Inggris yang belepotan malah semakin menambah ciri khasnya yang tak akan mampu terbeli oleh sosok presenter lainnya.

Tidak perlu harus menunggu jadi sempurna sampai meniru habis-habisan gaya para idola masa kini. Hargailah dirimu sendiri dengan segala keunikan yang sudah dianugrahkanNya karena setiap manusia dihadirkan dengan nilai otentisitas yang tinggi, jadi kenapa pula harus menjalani hidup ini dengan menjadi peniru atau di bawah bayang-bayang orang lain.
So, which one do you prefer, being unique or preety?

PS: maaf, kalo fotonya rada tidak nyambung. Tapi waktu menemukan foto ini hasil dari nggogling, saya ngakak abis dan memutuskan bahwa foto ini layak dipajang untuk mendukung tulisan saya. Hei..gak boleh protes!! at least, look at the positive side that slut people always be creative for standing against the mainstream. hehehe





Hadir di Bumi

24 01 2010

Setelah lama berdiam di inkubator otak, akhirnya aku putuskan untuk mulai melahirkan anak-anak pemikiran ku di palungan ini.

Menetaskan mereka sebenarnya tidak perlu mendapatkan wangsit dari pencipta alam semesta. Hanyalah dibutuhkan tekad untuk melakukan dan selalu senantiasa belajar lebih lagi dalam hidup ini





Hello world!

24 01 2010

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!